Herlina P. Dewi, founder Stiletto Group dan penulis buku Entrepreneur Talks: Tujuh Strategi Mengembangkan Bisnis |
Pandemi Covid 19 yang masih terus berlanjut hingga saat ini, telah mengubah kehidupan banyak orang di dunia termasuk di bidang perekonomian. Situasi ini dapat menggerakkan para generasi milenial untuk memulai wirausaha. Menariknya menjadi wirausahawan, kitalah yang menjadi bosnya. Memiliki kebebasan untuk mengembangkan passion, memilih partner bekerja, menentukan waktu dan tempat bekerja, dan kebebasan finansial. Apakah itu impianmu juga? So, let’s live the dream!
Menurut Herlina P. Dewi, founder Stiletto Group dan penulis buku Entrepreneur Talks: Tujuh Strategi Mengembangkan Bisnis dari obrolan saya dengannya dalam acara Talk with Friend live di Instagram bulan lalu, kerja keras tentu menjadi syarat mutlak dalam mengelola bisnis.
Herlina P. Dewi membangun sebuah penerbit buku perempuan Stiletto Book. Dari situ bisnisnya berkembang di bidang home decor sehingga berdirilah Stiletto Living dan Stilttokiddo. Hingga kini bisnis yang dijalankan Herlina P. Dewi tersebut memberikan hasil sesuai harapannya. Menurutnya, ada tujuh mental yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Ini dia!
1. Punya Tekad
Impian memiliki bisnis tidak akan pernah terwujud jika kita tidak punya
keberanian untuk memulainya. Bisa dimengerti jika ini adalah saat pertama memulai
sebuah usaha, akan ada ketakutan-ketakutan. Takut gagal, takut rugi, takut
tidak bisa melanjutkannya dan sederet rasa takut lainnya. Sebelum mendirikan
penerbit buku, Herlina P. Dewi telah pernah membuka usaha. Dia memang telah
memiliki pengalaman berwirausaha. Namun itu bukan berarti menjalankan bisnis
berikutnya akan terasa lebih mudah baginya, apalagi bidang usaha yang dia
jalankan berbeda sama sekali dengan usaha sebelumnya. “Rasa khawatir pasti ada,
tapi harus nekat!” katanya.
Sebetulnya kekhawatiran yang muncul itu wajar. Yang perlu dilakukan seorang yang baru menjalankan wirausaha adalah belajar. Bagi pemula, menjalankan bisnis yang sesuai dengan passion dapat menjadi pilihan. Gunakan modal yang ada di tabungan agar risikonya tidak terlalu besar. Setelah itu, bulatkan tekad untuk memulai.
2. Tangguh
Di tengah menjalankan penerbitan buku, Herlina P. Dewi mengalami berbagai
kendala. Dia berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang muncul tersebut dengan
membaca buku tentang menjalankan usaha penerbitan, melakukan digital
marketing, berdiskusi dengan orang-orang yang telah lebih dulu menjalankan usaha
penerbitan buku, hingga berinteraksi langsung dengan para pembacanya.
3. Bisa Melihat Peluang
Wirausahawan sukses pastilah dapat melihat peluang. Herlina P. Dewi sangat suka membaca buku. Selain itu, dia memiliki passion menulis. Dewi lalu menulis buku dan menerbitkan bukunya secara indie. Bukunya beredar dalam jumlah terbatas menggunakan biayanya sendiri. Ternyata setelah bukunya beredar, dia mendapatkan email dari para pembacanya berisi apresiasi atas bukunya hingga menanyakan tentang cara pengiriman naskah. Dari situ akhirnya Dewi berpikir untuk mendirikan penerbit buku.
Saat usaha penerbitan berjalan tidak seperti yang diharapkan,
Dewi membuat produk merchandise dan melihat peluang yang lebih baik di
sana. Dia pun melakukan riset dan membuat produk-produk baru lalu mencoba
menjualnya. Ternyata produk-produk barunya mendapat sambutan baik, bahkan
memiliki pembeli yang lebih banyak. Hal ini mengantarkan Dewi pada bidang usaha
home decor dan melahirkan anak usahanya, Stiletto Living. Saat ini
bisnis home decor sedang menjadi tren dan membuat Stiletto Living
berkembang dengan pesat.
Peluang dapat kita lihat dari mana pun. Mungkin kita memiliki hobi atau passion, kita dapat mengeksplorasinya untuk menjadi sebuah peluang usaha. Bisa juga kita mengamati teman-teman kita atau media sosial. Mereka yang telah berpengalaman biasanya memiliki insting yang tajam. Namun bagi pemula, kemampuan ini masih perlu diasah.
4. Menerima Tantangan
Bagi orang-orang yang sudah terbiasa hidup nyaman dengan gaji bulanan, maka situasi yang berbeda ini dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Belum lagi jika keluarga tidak memberikan dukungan. Nah, apakah kamu siap dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut? Jika ingin sukses berwirausaha, maka kamu harus memiliki keyakinan pada diri sendiri bahwa kamu mampu menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin akan muncul.
5. Bisa Mengatur Waktu
Salah satu harapan yang diangankan dengan memilih berwirausaha adalah memiliki kebebasan waktu, tidak terikat dengan jam kerja dari pagi hingga sore bahkan petang. "Iya, memang tidak terikat jam kerja tapi menjalankan usaha bisa jadi menggunakan waktu kita sepanjang hari. Saat orang lain liburan kita kerja. Saat orang lain tidur kita kerja," kata Herlina P. Dewi sambil tertawa.
Yap, semua itu tergantung bagaimana kita mengatur waktu. Apakah kamu ingin bersantai seharian tapi bisnis tidak berkembang? Apakah kamu akan menggunakan seluruh waktu untuk bekerja agar bisnis sukses? Bagaimanapun, keseimbangan dalam hidup merupakan pilihan yang bijak. Tentukan apa yang menjadi prioritas dalam hidupmu, dan aturlah waktu dengan sebaik-baiknya agar tujuan dapat tercapai. Tapi ingat, kamu harus tetap sehat dan bahagia, kan?
6. Punya Goal
Apakah sasaran yang akan kamu tuju dalam berwirausaha? Ini akan membawamu
ke arah yang seharusnya. Dengan menentukan tujuan berbisnis maka kamu akan
dapat membuat pemetaan agar bisnis berjalan sesuai yang diinginkan. Tujuan
bisnis dapat dimulai dengan mimpi yang besar namun tetap terukur dan mungkin
untuk diwujudkan.
Sangat mungkin jika mimpi awal adalah omzet dengan jumlah tertentu. Siapkanlah strategi secara bertahap untuk mencapai angka yang diimpikan. Tujuan bisnis ini bisa berkembang dan memiliki tujuan yang lebih besar. Ada baiknya jika tujuan dari bisnis bukan hanya tentang uang namun juga memiliki value yang bisa kita berikan pada diri sendiri dan orang lain. Bisnis dengan value akan memiliki ikatan emosi dengan pelanggan, dan dapat bertahan lebih lama.
7. Melakukan Evaluasi
Setelah wirausaha dijalankan dan segala rintangan berhasil dihadapi, yang perlu dilakukan oleh seorang wirausahawan adalah melakukan evaluasi. Manusiawi jika muncul rasa jenuh terlebih jika usaha yang dijalankan tidak berjalan lancar. Apa pun yang terjadi, lakukanlah evaluasi secara berkala. Temukanlah apa yang menjadi hambatan dalam bisnis yang sedang dijalankan dan cari solusinya.
Sebelum mengerahkan seluruh kemampuan, jangan menyerah dulu. Menemukan mentor yang tepat akan sangat membantumu. Namun jika rasanya tidak ada jalan keluar dalam menghadapi kesulitan berbisnis, istirahatlah sejenak agar kamu dapat kembali dengan ide-ide segar dan melakukan inovasi.
Siapa yang sepakat dengan kalimat Steve Jobs ini? “Stay hungry. Stay foolish.” Jangan pernah merasa puas, berikan tantangan pada dirimu untuk terus melakukan yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain.
Sudah siap memulai bisnismu sekarang?
Tiny Rebel Games, an indie sport studio, obtained permission from the BBC to create a sport based mostly on Dr. Who. Luckily, there’s one other trick ought to use|you have to use} to gain a bonus over your competitors 1xbet korean – staff up with popular brands which have a large following. Game icons are mercilessly A/B tested, especially if we’re speaking about top cell sport publishers. Lookalike audiences ought to be smaller since you’re targeting a really particular group of individuals. You have to addContent your cell game’s user data into Facebook and determine what your customers have in widespread – pursuits, traits, behaviors, demographics, location, and so forth. Offering lavish dĆ©cor and ambiance, the High Limit Lounge is progressive gaming with TI Las Vegas type.
BalasHapus