"Akankah hujan datang?" Aku bertanya padamu
yang berjalan mendahuluiku dengan kepala tertunduk, menyembunyikan wajah penuh
minyak dan matamu yang sayu.
"Iya, tapi tidak hari ini," jawabmu tanpa
melihat padaku.
"Kenapa?" Aku berteriak agar mendapat
perhatianmu.
Kamu diam saja, tak mau berhenti melangkah. Ah, kamu
memang selalu begitu.
Aku berlari berusaha menjajarimu. "Hei, mari kita
berpura-pura kalau hujan akan datang hari ini!"
Kamu berhenti tiba-tiba sehingga aku menabrakmu, wajahku
terbentur punggungmu. Kamu menoleh menatapku, dan matamu rasanya sedang
berkata, “Kamu hanya akan menipu dirimu sendiri!” Lalu kamu melangkah lagi,
berbelok ke kanan. Membiarkanku di belakang.